Selasa, 10 April 2012

PENDAHULU
Didalam sejarah angkatan 45 muncunya Chairul Anwar dalam panggung sejarah satra Indonesia member sesuatu yang baru. Dan sajak-sajaknya tidak seperti sajak Amir Hamzah yang  betapapun  menggigatkan kita kepada satra Melayu. Dalam munculnya kenyatarpa fihan itu, banyak orang yang berpendapat bahwa suatu anggkatan kesustraan baru lahir . Pada mulanya ankatan ini disebut berbagai nama: Ada yang menyebutnya sesudah perang, ada yang menamakannya angkatan Chairul Anwar, angkatan kemerdekaan dan lain-lain.
Baru pada tahun 1984. Rosuhan Anwar menyebut angkatan ini dengan nama angkatan 45, Nama ini menjadi populer dan dipergunakan dibeberapa pihak sebagai nama resmi. Tapi sementara itu meski namanya sudah diperoleh, sendi-sendi dan landasan-landasan angkatan ini belum lagi dirumuskan. Baru pada tahun 1950. Surat kepercayaan gelenggang. Surat itu dalah semacam pernyataan sikap yang menjadi dasar pegangan perkumpulan yang bern ama ‘ Gelenggan Siniman Merdeka’
Dalam perkumpulan ini, kecuali para pengarang , juga berkumpul para pelukis, musikus, dan senima-seniman lain seperti:
1.       Baharudin M.S (pelukis)
2.       Mochtar Apin (pelukis)
3.       Henk Ngantung (pelukis)
4.       Basuki Resabowo (pelukis)
5.       Pramoedya Ananta Toer
6.       Asrul sani
7.       Sitor Sitomarong
8.       Rivai Apin
Dan perkumpulan ini didirikan pada tahun 1947. Jadi pada masa Chairul Anwar masih hidup


BAB II
TEMA PROSA DAN PUISI DALAM SASTRA ANGKATAN 45 DAN HUBUNGANNYA
DENGAN SEJARAH
A.      Pengertian prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yag dimilikinya lebih besar, serta bahasannya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang artinya ” terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa  prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru.
1.       Prosa lama
Adalah prosa bangsa Indonesia yang belum terpengaruhi oleh budaya barat
2.       Prosa baru
Adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
a.       Prosa baru Bentuk-bentuk sebagai berikut :
a.       Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dan dukanya. Dalam roman, pelaku utmanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
b.      Novel, adalah bersal dari Italia yaitu novella ‘berita’ . Novel adalah bentu prosa baru yang melukisan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
c.       Cerpen, adalah bentuk prosa yang baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehiduopan pelakunya yang terpenting dan paling menarik.
d.      Riwayat, (biografi), adalah suatu prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalamn orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meningal dunia.
e.      Keritik, adalah karya yang menguraikani pertimbangan baik buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk.
f.        Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan suatu karya (buku, film, drama, dan lain-lain) isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog dan lain-lain.
g.       Esai, adalah /kusapan suat u masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisannya. Isinya bisa berupa hikmah kehidupan, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya , seni, pementsan drama, film, dan lain-lain.[1]
B.      Pengertian puisi
Secara etimologis, berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membagun, membentuk, membuat, menciptakan. Sedangkan kata poet dalan tradisi Yunani kuno menyerupai dewa atau suka kepada dewa-dewa. dan alas an yang menyebabkan ada.
Ada juga yang mengatakan bahwa puisi berbentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan persaan penyairannya, dirubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.

a.Yang membedakan puisi dan prosa
Slametmulyana mengatakan bahwa ada perbedaan pokok antara prosa dan puisi.Pertama, kesatuan prosa yang pokok adalah kesatuan sintaksis, sedangkan kesatuan puisi akustis. Kedua, puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut baris sajak, sedangkan isi dalam baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir.
Pendapat lain mengatakan bahwa perbedaan prosa dan puisi bukan pada bahannya, melainkan pada perbedaan aktivitas kejiwaan. Puisi merupakan aktivitas pemadatan, yaitu peruses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi). Prosa merupakan aktivitas konsruktif, yaitu dengan proses penciptaan dengan cara menyebarkan kesan dan igatan-igatan.(Djoko Pradopo, 1987).
Perbedaan lain terdapat pada sifat. Puisi merupakan sifat pencurahan jiwa yang padat, sedangkan prosa merupakan aktivitas yang bersifat naratif, menguraikan. (Pradopo, 1987 unsur
Perbedaan lain yaitu puisi menyatakan sesuatu secara tudak langsung, sedangkan prosa menyatakan sesuatu yang secara langsung.
b.      Unsur-unsur puisi
Secara sederhana batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur yaitu:
1.       Kata
Adalah unsur utama yang terbentuk puisi.
2.       Larik
Adalah berbeda kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja.
3.       Bait
Adalah merupakan kumpulan larik yang tersusun.
4.       Bunyi
Adalah dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adkan larik dan ialah bunyi-bunyin yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dank eras lembut ucapan bunyi.
5.       Makna
Adalah unsure tujuan dari   pemeliharaan kata, pembentukan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dri puisi tersebut.

Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi dibedakan menjadi dua struktur, yaitu:
1.       Struktur batin puisi
a.       Tema / makna
b.      Rasa
c.       Nada
d.      Amanat
2.       Struktur fisik puisi
a.       Perwajahan puisi, adalah bentuk puisi seprti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan dan kiri, pengaturan barisannnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan diakhiri denagan tanda titik.
b.      Diksi, adalah pemilihan kata yang dillakukan oleh penyair pada puisi.
c.       Imaji, adalah kata-kata yamg mengunkapkan pengalaman indrawi, seperti, penglihatan, pendengaran, perasaan.
d.      Kata kongkret, adalah kat yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji.
e.      Bahasa firuratif, adalah bahasa yang berkias yang dapat menghidupkan dan timbulnya konotasi tertentu.
f.        Versifikasi, adalah menyangkut rima, ritme.[2]
C .Angkatan 45
Munculnya chairul anwar dalam panggun sejarah sastra Indonesia memberikan sesuatu yang baru. Sajak –sajaknya tidak seperti sajak-sajak  Amir Hamzah yang dan bernilai betapapun masih mengigatkan kita kepada sastra melayu itu, meskipun sajak-sajak Amir Hamzah itu memeng indah bernilai tinggi. Dan tidak dapat dibanta pula bahwa sajak-sajak Chairul Anwar bernilai, bahkan bernilai tinggi. Bahasa yang dipergunakannya adalah bahasa Indonesia yang hidup, berjiwa. Bukan lagi bahasa baku melainkan bahasa percakapan sehari-hari yang dibuatnya bernilai sastra. Karna itulah ada orang yang berpendapat bahwa baru dengan sajak-sajak
Chairul Anwar lah sebenarnya satra Indonesia lahir.
Sedangkan karya-karya Amir Hamzah, Sanusi  Pane. Takdir Alisjahbana dan lain-lainnya dianggap sebagai hasil sastra Melayu saja. Pendapat ini tidak dapat diterima, karena Chairul Anwar sesungguhnya merupakan buah dari pada pohon yang ditanam dan dipupuk oleh pada pendahulunya .
Segera Chairul Anwar mendapat pengikut, penafsir, pembela dan penyokong. Dalam bidang peulisan puisi muncul para penyair Asrul Sani, Rival Apin, M. Akbar  Djuhana, P. Sengodjo, Dodong Djiwapradja, S. Rukiyah, Walujati, Harjadi S. Hartowardojo. Muh. Ali dan lain-lain. Dalam bidang penulisan prosa, Idrus pun memperkenalkan gaya baru yang segera pula mendapat pengikut yang luas.
Denga munculnya kenyataan itu, maka banyaklah orang yang berpendapat, bahwa suatu angkatan kesusastraan baru telah lahir. Pada mulanya angkatan ini disebut  dengan bebagai nama: Ada yang menyebutnya angkatan sesudah perang, ada yang menamakanya angkatan Chairul Anwar, angkatan kemerdekaan dan lain-lain. Pda tahun 1948 Rosihan Anwar  menyebut angkatan ini denga nama angkatan 45. Nama ini segera menjadi populer  dan dipergunakan oleh semua pihak sebagai bahasa resmi.
Tapi sementara itu meskipun namanya sudah diperoleh sendi-sendi dan landasan-landasan idiil angkatan ini belum lagi dirumuskan. Pada tahun 1950 surat kepercayaan dan gelangang dibuat dan diumumkan. Ketika itu Chairul Anwar meninggal. Surat kepercyaan itu adalah semacam pernyataan sikap yang menjadi dasar pegangan perkumpulan yang bernama gelangang seeniman merdeka. Dalam perkumpara pekulis, musikus dan seniman-seniman lain.[3]
B.Beberapa Tokoh
1. Chairul Anwar
Chairul anwar dilahirkan di Medan tangga 22 juli 1922 sekolahnya hanya sampai MULO (SMP)  atau dan itupun tidak tamat kemudian ia pindah kejakarta. Tapi ia adalah seorang yang banyak sekali membaca dan belajar sendiri, sehingga tulisan-tulisannya matang dan padat berisi.
Ia mulai muncul didunia kesenian pada jaman jepang. Buka karena sajak-sejaknyan mendapat hadiah atau sambutan baik dari kantor pusat kebudayaan tetapi terutama karna sifatnya yang eksentrik dan tidak mau dikuasai oleh kantor pusat kebudayaan malah ia sering mengejek kawan-kawannya seniman yang berkumpul sekitar kantor pusat kebudayaan.
Dari sajak-sajaknya jelas sekali Sajaknya yang termasyhur dan merupakan gambaran semagat hidupnya yang bersifat dan individualistis ia lah yang berjudul Aku.[4]
AKU
Kalau samapai waktuku
Ku mau tak seorang akan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu seduh sedan itu
Aku igin binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluruh menembus kulitku
Aku tetap merdang menerjang
Luka dan bisa ku bawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli        
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
2. Asrul Sani Dan Rival Avin
Asrul sani lahir di Rao, Sumatra barat tanggal 10 juni 1926. Ia pertama kali mengumumkan sajak-sajak dan karya-karyanya yang lain dalam majalah Gema suasana dan Mimbar Indonesia tahun 1945 ia ikut bersaman Chairil menjadi redaktur Gema Suasana dan kemudaian bresama Chairul juga Rival Avin, Rosiahn Anwar dan lain-lainnya menjadi redaktur ruangan kebudayaan Gelangang dalam warta sepekan Siasat. Tahun 1966 ia menerbitkan dan memimpin majalah bulanan dan kebudayaan yang diberinya nama Gelangang juga.
Asrul Sani seorang sarjana kedokteran hewan yang kemudian menjadi direktur Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI). Dan menjadi ketua lembaga seniman budayawan muslimin Indonesia (LESBUMI), juga duduk sebagai anggota DPRGR / MPRS wakil seniman.
Sajak-sajak Asrul sangat merdu. Kata-katanya memberikan image (bayangan) yang lincah dah segar. Dalam sikap seorang moralis  yang sangat mencintai dan meratapi manusia dan kemanusiaan. Sajak-sajaknya Mantera .[5]
MANTERA
Raja dibatu hitam
Dibalik rimba kelam
Naga malam
Mari kemari
Aku laksana dari lautan menghentam malam hari
Aku panglima dari burung  raja wali
Aku tutup segala kota, aku sebar segala api,
Aku jadikan belantara jadi hutan mati
Tapi aku jaga supaya janda-janda tidak diperkosa
Budak-budak tidur dipangkuann  bunda
Siapa kenal daku , akan kenal bahagia

Tiada takut pada kelam
Hitam dan kelam punya aku
Raja dari batu hitam
Dibalik rimbah kelam
Naga malam
Mari kemari
Jaga segala gadis berhias diri
Biar mereka pesta dan menari
Meninggalkan rebana
Aku akan menyanyi
Engkau berjaga dari pada api timbul api
Mereka akan menerima cinta ku
Siapa bercinta dengan aku
Akan bercinta dengan pada akhir hari
Raja dari batu hitam
Dibalik rimba kelam
Naga malam
Mari kemari
Mari kemari
Mari
3. Idrus
Idrus lahir dipadang tanggal 21 september 1921 biasanya dianggap orang orang sebagai salah seorang tokoh pelopor angkatan 45 tetapi ia sendiri menolak penamaan itu. Namun demikian taklah pula dapat dibantah peranannya dalam merombak dan memperbaharui penulisan prosa satra Indonesia, terutama ketika ia memperkenalkan gaya mentual baru.
Setelah keluar dari sekolah menengah, Idrus masuk bekerja menjadi redaktur balai pustaka, ketika ia menjadi redaktur balai pustaka idrus memimpin majalah kebudayaan yang dinamainya Indonesia, dalam majalah ia banyak menulis studi tentang para pegarang, anatara lain tentang sultan Takdir Alisjahbana sebagai pengarang roman dan tentang roman-roman Lin Yutang seorang pengarang cina yang menulis dalam bahasa inggris salah satu nomorgabung majalah itu dipergunakannya pula untuk memuatkan roman autobiogrfisnya berjudul perempuan dan kebangsaan.

Setelah keluar dari balai pustaka Idrus bekerja dilapangan yang sama sekali tak ada hubungannya dengan sastra.
4. Achdiat K. Mihardja
Meskipun pada jaman revolusi nia sudah menerbitkan dan memimpin majalah digarut bernama gelombang zaman nama Achdiat tidak pernah disebut-sebut dalam dunia satra sampai ia muncul atlanjut ini (ia dilahirkan digarut tanggal 6 maret 1911). Sekaligus merupakan suatu sukses dan menyebabkan pengarangannya dianggap sebagai salah seorang pengarang roman terkemuka di Indonesia.
Atheis adalah sebuah roman yang melukiskan kehidupan dan kemelut manusia Indonesia dalam menghadapi berbagai pengaruh dan tantangan jaman .Roman ini bentuknya sangat istiewa dan orisinil sebelumnya tak ada roman seperti itu di Indonesia , baik struktur maupun persoalannya.
5. Pramoedya Anata Toer
Ia dilahirkain di Blora tanggal 2 februari 1925 meskipun sudah mulai mengarang sejak zaman jepang dan pada masa awal revolusi telah menerbitkan buku keradji dan bekasi Djatu, (1947) namun baru menarik perhatian dunia sastra Indonesia pada tahun 1949 ketika cerpenya ‘ Blora’ yang ditulis nya dalam penjara diumumkan domannya perburuan (1950) mendapat hadiah sayembara mengarang yang diseletgarakan oleh balai pustaka. ‘Blora’ ditulis dalam gaya yang sangat padat dan menyenangkan. Dimuat dalam majalah Indonesia (1949). Cerpen itu kemudian bersama dua buah cerpen lain yang juga ditulis pram dalam penjara diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul subuh (1950).
Perburuan adalah sebuah piksi (cerita rekaan) yang berdasarkan pemberontakan peta (tentara pembela tanah air jaman jepang) yang gagal terhadap jepang, karena salah seirang diatara shodantjo yang mau berontak itu berkhianat.
6. Moctar lubis
Moctar lubis lebih dikenal sebagai wartawan. Surat kabar yang dipimpinnya , Indonesia Raya, dilarang terbit pada tahun 1958. Ia sendiri sejak akhir tahun 1956 ditahan dengan tuduan yang bukan-bukan. Hampir 9 tahun ini ia disekam terus oleh rezim pemerintah Soekarno, tanpa pemeriksaan. Ia dikeurkan lagi pada tahun 1966 ketika rezim Soekarno mulai tumbang. Sekeluarnya dari tahanan ia menerbitkan dan memipin majalah horizon. Ia dilahirkan dipadang tanggal 7 maret 1922 dalam keluarga batak Mandailing.

7.Utuy T. Sontani
Pada saat jepang menginjakkan kaki dibumi Indonesia, pengarang kelahiran cianjur tahun 1920 ini, telah menulis beberapa buah buku dalam bahasa sunda sebuah roman yang berjudul Tambera
(1943)  esai, kritik, sajak, bahkan juga cerpen pada akhir tahun empat puluhan. Tetapi namanya menjadi terkenal dan terkemuka barulah mulai tahun 1953, yaitu ketika ia pulang dari eropa dan menulis sajak, drama, cerpen, esai, dan lain-lain bentuk satra secara melimpah.

8.Aoh K.Hadimadja
Ia dilahirkan dibandung tanggal 15 september 1911. Sejak 1953 ia lebih banyak dieropa dari pada ditanah air. Beberapa tahun lamanya ia menjadi pegawai radio Hilversum Nederland dan BBC London. Sementara itu ia banyak menulis cerpen dan menterjemahkan satra inggris.
9. M.Balfas dan Rusman Sutiasumarga
Mereka adalah dua pengarang cerpen yang digolongkan kepada pengarang angkatan 45 meski buah tanggannya tidak seprti para pengarang yang sudah dibicarakan terlebih dahulu.
M.Balfas dilahirkan dijakarta 25 desember 1922 .Rusman sutiasumarga dilahirkan disumbang tanggal 5  juli 1917.
10. MH.Rustandi Karta kusuma
Ia dilahirkan diciamis tanggal 21 juli 1921.[6]



BAB III
            PENUTUP
Demikian sekilas pembahasan mengenai tema prosa dan puisi dalam satra agkatan 45dan hubungan dengan sejarah.
Tema prosa dengan  munculnya beberpa tokoh dengan contoh Biografi Chairul Anwar dengan munculnya Chairul Anwar nuncul dengan sesuatu yang baru dan sajak-sajaknya sanagat lah bernilai tinggi
Tema puisi dengan satu judul: Aku, Diponegoro, Do’a Dalam sajak itu ia menyebut dirinya sebagai bintang jalang sebutan mana yang menjadi terkenal.











                                                                        

                                                                   

        



DAFTAR PUSTAKA
http:// kompas. Com/ kompas% 2dcetak/0404/04/seni/94786.HTM
Tarigon , Hendry Gunturb. 1991. Prinsif-prinsif dasar sastra.bandung : Angkasa
K.S, Yudiono. 2007. Pengantar sejarah satra Indonesia. Jakarta. Grasindo
A. Teeuw.1982. Menbaca dan Menilai Satra.jogyakarta . Gramedia pustaka                      
Ajib rosidi. 1965. Ikhtisar sejarah satra Indonesia .Bandung.Binacipta



[1] Hendry Guntur tarigon, prinsip-prisip dasar sastra, bandung, 1991, hal. 4-7
[2] http:// kompas. Com/ kompas% 2dcetak/0404/seni/947864.HTM
[3] Ajip Rosidi, sejarah sastra Indonesia,bandung, 1965. Hal.91-93
[4] Ajip Rosidi, sejarah sastra Indonesia,bandung,1965.hal.94-95
[5] Yudiono, pengantar ilmu sastra Indonesia, Jakarta, 2007, hal.105-107
[6] A.Teeuw, membacadan menilai sastra, jogyakarta, 1982, hal.122-124

Tidak ada komentar:

Posting Komentar